Bahaya Resistansi Antibiotik


Warta Sehat | Jakarta - Pernahkah kamu merasa lebih baik setelah minum antibiotik yang diresepkan dokter? Ya, antibiotik adalah senjata ampuh melawan infeksi bakteri. Tapi, apa jadinya kalau tubuh kita malah kebal terhadap antibiotik? Inilah yang disebut resistansi antibiotik, dan ini bukan hal yang bisa disepelekan. 

Apa Itu Resistansi Antibiotik?

Resistansi antibiotik terjadi ketika bakteri dalam tubuh kita menjadi kebal terhadap obat yang seharusnya membunuh mereka. Akibatnya, infeksi menjadi sulit diobati, dan penyakit bisa bertahan lebih lama atau bahkan memburuk.

Menurut Dirjen Farmalkes Kemenkes Rizka Andalusia dalam video Kemencast, salah satu faktor utama terjadinya resistansi adalah penggunaan antibiotik yang tidak sesuai aturan.

"Misalnya, minum antibiotik tanpa resep dokter, tidak menyelesaikan dosis, atau menggunakan antibiotik untuk penyakit yang sebenarnya disebabkan oleh virus, seperti flu atau batuk biasa.

Bahaya Resistansi Antibiotik

Kenapa resistansi antibiotik begitu berbahaya? Bayangkan, infeksi yang dulunya mudah diatasi, kini bisa menjadi ancaman serius. Jika tidak segera ditangani, resistansi antibiotik bisa menyebabkan:

  1. Penyakit Kronis yang Tak Kunjung Sembuh
    Infeksi bakteri yang kebal membuat proses penyembuhan jauh lebih lama dan sulit.

  2. Perawatan Mahal
    Karena infeksi tak kunjung sembuh, pasien harus menjalani perawatan lebih lama dan menggunakan antibiotik generasi terbaru yang jauh lebih mahal.

  3. Risiko Kematian Tinggi
    Menurut Kementerian Kesehatan, kasus resistansi antibiotik berkontribusi terhadap tingginya angka kematian di dunia. Jika bakteri tidak bisa lagi dilawan, risiko meninggal meningkat drastis.

Rizka Andalusia mengatakan kasus pasien yang mengalami diare karena keracunan makanan dan  batuk, influensa karena virus tidak perlu dikasih antibiotik karena termasuk penggunaan antibiotik yang tidak tepat. 

penggunaan antibiotik yang tidak tepat, seperti tidak menghabiskan dosis atau menggunakan tanpa resep dokter, dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal. Akibatnya, infeksi yang seharusnya dapat diobati menjadi sulit disembuhkan, meningkatkan risiko komplikasi serius hingga kematian.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Kita semua bisa berkontribusi untuk mencegah resistansi antibiotik dengan langkah sederhana berikut:

  1. Gunakan Antibiotik Sesuai Resep Dokter
    Jangan pernah membeli antibiotik tanpa resep atau rekomendasi medis.

  2. Habiskan Dosis Antibiotik
    Meski merasa lebih baik, tetap habiskan semua antibiotik sesuai anjuran dokter.

  3. Jangan Berbagi Antibiotik
    Antibiotik yang diresepkan untuk orang lain mungkin tidak cocok untuk penyakit yang kamu alami.

  4. Cegah Infeksi
    Rajin cuci tangan, makan makanan bergizi, dan jaga daya tahan tubuh untuk mengurangi risiko infeksi.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Kementerian Kesehatan RI aktif mengedukasi masyarakat tentang bahaya resistansi antibiotik. Melalui kampanye dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan, mereka berharap kesadaran masyarakat meningkat. Sebagai masyarakat, kita juga harus proaktif mengikuti edukasi ini dan menyebarkan informasi kepada orang sekitar.