Penyebab Henti Jantung pada Atlet Muda dan Cara Mencegahnya

 


Warta Sehat | Jakarta - Henti jantung pada atlet muda yang terjadi secara mendadak sekarang ini sedang ramai diperbincangkan. Tepatnya pasca ada berita tentang seorang atlet bulu tangkis meninggal saat bertanding.

Organ ini ketika berhenti secara tiba-tiba mengakibatkan penderitanya hilang kesadaran serta berhenti bernapas. Paling banyak penyebab kematian yang terjadi pada atlet muda yaitu penyakit ini. Dibandingkan wanita, atlet pria lebih berisiko tinggi mengalami penyakit ini.

Tapi, hingga sekarang jumlah penderita yang mengalami penyakit tersebut belum diketahui secara pasti. Agar lebih paham tentang penyakit ini, berikut akan dibahas penyebab serta cara mencegahnya merangkum penjelasan dr. Bobby Arfhan dan sumber lainnya.

Penyebab Henti Jantung pada Atlet Muda dan Cara Mengatasinya

Ada dua penyebab paling sering yang memicu terjadinya henti jantung pada atlet. Penyebab pertama yaitu gangguan irama jantung yang tidak diketahui sebelumnya.

Gangguan irama tersebut menyebabkan bilik jantung hanya berada dalam kondisi bergetar saja, tapi tidak bisa memompa darah dengan efisien. Penyebab kedua adalah penebalan dinding otot ekstrem atau istilah lainnya hypertrophic cardiomyopathy.

Otot jantung yang mengalami penebalan bisa mengganggu sistem listriknya. Dampaknya organ ini berdetak tidak teratur dan lebih cepat, kemudian memicu terjadinya perhentian secara mendadak.

Bisa dikatakan penyebab henti jantung pada atlet muda dan usia kurang dari 30 tahun paling umum adalah hypertrophic cardiomyopathy. Kedua penyebab tersebut bisa diakibatkan oleh faktor genetik atau bawaan sejak lahir.

Frekuensi denyut jantung mengalami peningkatan hingga titik maksimal ketika berolahraga, apalagi yang bersifat kompetitif. Keadaan ini dapat memicu terjadinya gangguan irama kategori berat yakni ventrikel takikardi penyebab jantung berhenti secara mendadak.

Cara mengatasinya bila terjadi di lapangan adalah segera diberikan kompresi jantung luar. Tujuannya supaya organ tersebut tetap melakukan fungsinya yakni memompa. Pada situasi seperti ini pemakaian AED atau automatic eksternal defibrillator sangat penting.

Dengan AED, Anda bisa mengetahui jenis gangguan irama yang terjadi. Selain itu, bisa langsung menyelamatkan korban dengan cara melakukan terapi kejut listrik. Tidak heran bila AED menjadi salah satu alat yang dipersiapkan pada setiap event olahraga kompetitif.

Beberapa Cara Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Henti jantung padaatlet muda bisa dicegah dengan beberapa cara. Salah satunya adalah melakukan medical check up yang meliputi pemeriksaan elektro kardiografi, tes treadmill dan USG jantung.

Medical check up bisa dilakukan ketika hendak melakukan olahraga yang sifatnya kompetitif. Atau bisa juga dilakukan ketika mengalami beberapa keluhan, seperti rasa tidak nyaman pada bagian dada, berdebar-debar atau saat latihan rasanya seperti mau pingsan.

Cara lainnya yaitu memasang ICD atau implanted cardioverter defibrillator. Pemasangan alat ini berlaku bagi atlet yang sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit serupa akibat gangguan irama.

ICD akan memantau secara terus-menerus irama organ ini. Ketika irama mengalami ketidaksesuaian dan berisiko menimbulkan dampak berbahaya, ICD akan menghantarkan impuls listrik untuk membantu mengembalikannya agar dalam kondisi normal lagi.

Alat ini akan membantu mendeteksi bila terjadi gangguan irama. Nantinya dengan ICD bisa secara otomatis melakukan kejut listrik dari dalam tubuh. Jadi, henti jantung pada atlet muda yang sifatnya kambuhan bisa dicegah.

Sebenarnya cara pencegahan bergantung kondisi yang mendasari. Selain beberapa upaya tersebut, ada juga yang melakukan terapi menggunakan obat atau melakukan bedah. Bila risikonya sangat tinggi, biasanya dokter menyarankan agar tidak melakukan olahraga kompetitif.

Bila Anda berada pada kondisi sangat ingin ikut olahraga kompetitif tapi memiliki risiko terkena penyakit satu ini, bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jangan sampai hanya karena sangat ingin, henti jantung pada atlet muda mengancam keselamatan jiwa Anda.

 Sumber Referensi:
1. IG: dr.bobbyjantung
2. yankes.kemkes.go.id
3. uhhospitals.org