Warta Sehat | Jakarta - Buah-buahan memang dikenal sebagai makanan sehat yang kaya akan vitamin dan serat. Namun, siapa sangka ada beberapa jenis buah yang bisa menghasilkan gas di dalam perut dan menyebabkan kembung? Bahkan, bagi penderita penyakit jantung, konsumsi buah-buahan tertentu dalam jumlah berlebihan bisa memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Mengapa Buah-Buahan Bisa Menyebabkan Perut Kembung?
Beberapa buah mengandung gula alami seperti fruktosa, sorbitol, dan serat yang dapat difermentasi oleh bakteri di dalam usus. Proses fermentasi inilah yang menyebabkan produksi gas dan membuat perut terasa penuh serta kembung. Kondisi ini semakin parah jika seseorang memiliki gangguan pencernaan seperti irritable bowel syndrome (IBS) atau intoleransi terhadap jenis gula tertentu.
Buah-Buahan yang Bisa Bikin Perut Kembung
Durian Durian mengandung kadar serat tinggi yang dapat meningkatkan produksi gas dalam sistem pencernaan. Selain itu, kandungan sulfur di dalamnya juga bisa menyebabkan bau gas yang lebih kuat.
Nanas Nanas mengandung enzim bromelain yang membantu pencernaan protein, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan iritasi lambung dan memperbanyak gas di perut.
Nangka Seperti durian, nangka mengandung banyak serat serta gula alami yang bisa difermentasi oleh bakteri usus, sehingga menyebabkan gas berlebih dan kembung.
Apa Dampaknya bagi Penderita Penyakit Jantung?
Penderita penyakit jantung perlu lebih berhati-hati dalam memilih makanan, termasuk buah-buahan. Beberapa alasan mengapa buah yang menghasilkan gas perlu dibatasi bagi mereka antara lain:
Gangguan Pencernaan Bisa Memengaruhi Kinerja Jantung Ketika perut kembung, tekanan dalam rongga perut meningkat, yang dapat memengaruhi diafragma dan menyebabkan kesulitan bernapas. Hal ini bisa menjadi beban tambahan bagi jantung, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi seperti gagal jantung.
Peningkatan Tekanan Darah Beberapa buah seperti durian mengandung tinggi kalori dan lemak alami yang jika dikonsumsi berlebihan bisa memicu peningkatan tekanan darah. Bagi penderita hipertensi dan penyakit jantung, ini bisa menjadi pemicu komplikasi serius.
Gangguan Metabolisme Gula Buah-buahan dengan kadar gula tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Hal ini perlu diwaspadai oleh penderita diabetes yang juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Data Penyakit Jantung
Berdasarkan data terbaru, penyakit jantung tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Meskipun prevalensi penyakit ini sempat meningkat dari 0,5% pada tahun 2013 menjadi 1,5% pada tahun 2018, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan penurunan prevalensi menjadi 0,85% pada tahun 2023.
Namun, tren yang mengkhawatirkan adalah peningkatan jumlah penderita penyakit jantung di usia muda. Data BPJS Kesehatan antara 2020 hingga 2023 menunjukkan peningkatan 65% pada penderita di bawah usia 45 tahun, lebih tinggi dibandingkan peningkatan 52% pada kelompok usia di atas 46 tahun. Hingga Juni 2024, tercatat 1,84 juta pasien jantung telah mengunjungi fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk mendapatkan pengobatan. (Sumber: Kompas)
Tips Mengurangi Risiko Kembung dan Menjaga Kesehatan Jantung
Jika Anda ingin tetap mengonsumsi buah-buahan tetapi menghindari efek kembung dan dampaknya terhadap jantung, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:
Batasi porsi konsumsi buah yang mengandung gas, terutama bagi penderita penyakit jantung.
Kombinasikan dengan buah rendah gas, seperti pepaya, pisang, atau apel yang lebih ramah bagi pencernaan.
Hindari makan buah bersama makanan lain yang sulit dicerna, seperti makanan berlemak atau produk susu.
Kunyah makanan dengan perlahan agar proses pencernaan lebih optimal dan mengurangi produksi gas dalam usus.
Tetap aktif bergerak setelah makan untuk membantu proses pencernaan dan menghindari penumpukan gas dalam perut.
Buah-buahan memang sehat, tetapi beberapa jenisnya dapat menyebabkan perut kembung akibat produksi gas berlebih. Bagi penderita penyakit jantung, konsumsi buah-buahan seperti durian, nanas, dan nangka dalam jumlah berlebihan bisa memperburuk kondisi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi buah dengan bijak dan menyesuaikannya dengan kondisi tubuh masing-masing.
Tetap sehat dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang aktif, serta jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika memiliki kondisi kesehatan tertentu!